Formulir Kontak

 

Asiatique

Kenapa saya bilang kalau wisata ke Bangkok wajib jalan-jalan ke Asiatique The Riverfront? Karena tempat hangout dan belanja yang unik seperti tempat ini jarang bisa kita temuin di negara-negara lain di Asia Tenggara. Konsepnya yang matang, memadukan antara sejarah masa lalu dengan ke’kini’an terasa dengan adanya patung-patung perunggu dari para pelaku perdagangan dimasa lampau, tersebar di beberapa sudut Asiatique.
Menghadap ke pelataran luas yang memiliki pemandangan ke Chao Phraya ini, berjajarlah restoran-restoran dan kafe yang hadir dengan berbagai konsep menarik. Seru banget nih kalau ngopi-ngopi dan nikmatin snack sore, dan juga makan malam disini. Kalau malam ada beberapa kafe dan resto yang nampilin live music.
Gerai-gerai makanan dan jajanan juga banyak di bagian dalam tempat ini. Mulai dari makanan khas Thailand sampai mancanegara seperti Jepang, jajanan Korea dan Taiwan. Ada bubble tea, es krim mochi, jajanan mangga dan banyak lagi, untuk nemenin jalan-jalan sore menyusuri Asiatique.
Sementara kalau mau belanja, disini juga ngga kalah seru… mulai dari pernak-pernik tradisional Thailand, sampai produk-produk fesyen rancangan desainer lokal.

Oh ya, kalau kalian punya banyak waktu jangan lupa juga untuk naik ferris wheel atau bianglala ‘Bangkok Eyes’. Dari atasnya kamu bisa lihat pemandangan indah seputar Bangkok. Sayangnya karna waktu yang terbatas dan habis cuma buat belanja-belanja saya tidak sempat untuk mencobanya.


Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.
fotonya beneran diambil pake kamera hp gue nih tp ya dipoles sama Ps sih
Ga seperti biasanya berbagi cerita tentang masak-masak atau tugas menugas, tapi kali ini gue bakalan nyeritain ekspetasi vs realita jalan-jalan gue beberapa minggu lalu ke dubai nih.
Sebenernya gue ke Dubai udah sebulan yang lalu sih sekitar tanggal 16 mei kemaren. Di postan gue sebelumnya udh gue ceritain tuh beberapa tempat yang gue kunjungi waktu disana, mungkin bahasanya rada kaku sihhh soalnya buat tugas juga,wkwkwk.
As you know, ternyata Dubai ga se Islami yang ada dipikiran gue sebelumnya. Gue pikir disana bakalan menemukan masjid dimana-mana dan adzan yang berkumandang dikamar hotel. Dan ternyata pas sampai disana ekspetasi gue tentang masjid tidak sesuai dengan realitanya. Disana malah didominasi oleh gedung-gedung yang “super-super”. Kayanya gue disana nemu masjid bisa keitung jari deh, ntah karna gue gatau kalo itu bangunan masjid atau emang lagi ga ngelewatin masjid kali ya wkwkwk.
Terus ini ekspetasi gue yang ke 2. Jadi disana gue nginep di hotel Ibis Al-Barsha. Pas di Indo bayangan guekan nanti pas dikamar kalo waktunya sholat ada adzannya tuh, jd sholatnya tepat waktu terus karna ada adzan. Gue itu pertama kali nyampe hotel di Dubai udh malem sekitar jam 10/11an waktu Dubai atau jam 1/  2 dini hari waktu Indonesia. Karena gue cape langsunglah abis bersih tidur dan ngeset alarm jam 5. Biasanyakan gue ngeset alarm berkali-kali tuh, ini gue cuma sekali karna gue pikir bakalan dibangunin sama adzan subuh dari hotel wkwk. Untungnya dengan satu alarm gue bisa bangun untuk shalat karna saat itu gue ga denger adzan sama sekali. Awalnya gue kira apa guenya aja kali ya yang telinganya ketutupan setan sampe ga denger adzan,wkwkwk.  Akhirnya gue amatin tuh selama 3 hari nginep disana. Ternyata emang disana ga ada suara adzan yg dikumandangin di kamar hotel,wkwkwk. Jadi selama disana gue selalu ngecek aplikasi hp buat liat bakalan sholat subuh,zuhur, ashar,magrib dan isya jam berapanya.

view kamar hotel,
gue kira ada foto kamar hotelnya di gallery taunya ga ada,sowryy
Nah dari 2 ekspetasi gue tentang Dubai yang meleset semua, bisa gue simpulin bahwa Dubai yg ada dibenak gue sebagai negara Islami seperti Mekkah beda banget. Dubai itu bisa gue bilang dia negara yang metropolitan, ya walaupun tetap ada sentuhan Islaminya dong tentu. Kenapa sih metropolitan?. Kalo masalah bangunannya ga perlu diomonginlah meraka disana bangun itu dengan tujuan harus yang “super-super” deh, terus orang-orangnya juga fashionable, pusat perbelanjaannya juga banyak besaaarrr dan isinya merk-merk branded semua. Untuk hal Islaminya, banyak orang asli sana yg berbusana abaya dengan niqabnya untuk yang perempuan dan jubah putih serta sorban dikepala untuk yang laki-laki.

Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.
Rasanya kurang pas kalo kita berkunjung ke Dubai namun tidak mengunjungi Pantai Jumeira. Pantai pertama di Dubai ini dibuka pada tahun 1989. Menghadap Teluk Persia, tempat ini terkenal untuk berenang, berjemur, berjalan-jalan, dan bermain game.
Terletak di antara perairan biru Teluk Persia dan Jumeirah Beach Road, Pantai Jumeirah adalah 12 hektar yang mencakup bentangan panjang pantai, jembatan jalan, meja piknik, area bermain anak, lapangan bola voli, dan area barbecue. 
Pantai adalah destinasi paling populer di area Jumeira ini. Hamparan luas pasir putihnya cukup lapang untuk menampung keramaian pengunjung.

Pantai Jumeirah buka setiap hari. Namun, akses hari Sabtu khusus untuk perempuan dan anak-anak. 
Banyak hal yang bisa kita lakukan disana, seperti berselancar di air, bersantai, atau sekedar untuk berfoto-foto.
Memang Pantai Jumeira salah satu spot favorit para turis untuk berfoto, termasuk saya. Selain karena lautnya yang jernih, befoto dengan background Burj Al-Arab menambah nilai plusnya.
Namun sayang, saya tidak dapat berlama-lama disana karna saya harus menuju ke destinasi berikutnya. Tapi setidaknya cukup untuk menggambil beberapa gambar disana,hehehe. Sooo don't forget to take a pict yaaa!!!!
I told yaa, the view is amazing!!!!

Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.
Pertunjukan lampu dan air gratis di pusat kota Dubai ini memikat pengunjung dengan koreografinya yang spektakuler. 
Air Mancur Dubai adalah air mancur menari terbesar di dunia. Air mancur ini menembakkan pancaran air hingga lebih dari 500 kaki (150 meter) ke udara, diiringi dengan musik dan diterangi dengan proyeksi laser dan ribuan lampu. Karya ini dirancang oleh seniman yang juga menciptakan pertunjukan air mancur populer dunia lainnya, yang ada di hotel Bellagio dan kasino di Las Vegas.
Air mancur ini memiliki panjang lebih dari 900 kaki (275 meter) dan berada di Danau Burj Khalifa, danau buatan seluas 30 ekar (12 hektar) di depan Dubai Mall.
Kalian bisa langsung menuju Waterfront Promade diluar mall untuk menonton pertunjukan air spektakuler. Inilah tempat paling populer untuk menyaksikan air mancur. Beberapa menit sebelum setiap pertunjukan, pengunjung mulai bergegas keluar dari pusat perbelanjaan dan promenade menjadi penuh sesak. Usahakan sampai ke sana lebih awal untuk mendapatkan tempat strategis di dekat air mancur. Atau, pesan meja di salah satu restoran yang menghadap ke danau dan air mancur. Tempat strategis lainnya adalah jembatan di antara mall dan Souk Al Bahar.
jembatan antara mall dan souk al-bahar
Setiap pertunjukan berlangsung sekitar tiga hingga lima menit. Disana kita bisa meniikmati keindahan saat lusinan pancaran air bertekanan tinggi bergerak seirama dengan musik. Apabila malam hari pertunjukan akan lebih menarik dengan sorot lampu yang berkilau ke atas dari air mancur dapat dilihat dari jarak sekitar 20 mil (32 kilometer).
Jika anda memiliki waktu yang banyak, tinggallah di tempat ini untuk melihat pertunjukan ini lebih dari sekali. Ada beberapa pertunjukan berbeda setiap malam, masing-masing dengan musik dan tampilan air mancur berlainan.

Pertunjukan Air Mancur Dubai diadakan setiap hari; dua kali di siang hari dan setiap 30 menit di malam hari.







Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.
Dubai Creek adalah teluk kecil air laut alami dari Teluk Arab yang membagi kota menjadi dua bagian. Di sisi timur laut terdapat Deira Dubai dan di sisi barat daya, Bur Dubai. Teluk ini berperan penting dalam sejarah Dubai. Di masa lalu teluk ini menghubungkan perdagangan antara India dan Afrika dan menjadi persinggahan kapal-kapal dagang. 
Ada beberapa cara untuk menjelajahi teluk ini. Lalui sepanjang perairan secara tradisional, di atas abra atau taksi air. Perahu kayu kecil bermotor ini menjadi cara murah untuk berkeliling dan digunakan oleh banyak orang untuk pulang-pergi kerja dari satu sisi teluk ke sisi satunya. 
Anda akan menemukan terminal abra khusus di beberapa titik di sepanjang jalan-air, dengan perahu yang berangkat setiap beberapa menit setiap hari. Biasanya perahu berangkat setelah penumpang mencapai 20 orang.
Cara lain untuk menikmati teluk ini adalah dengan naik kapal bertiang layar tunggal tradisional. Anda bisa menemukan perahu wisata ini di Deira untuk pesiar siang maupun malam hari.
Amati aktivitas sehari-hari di teluk saat abra, kapal pesiar, dan perahu modern menaikkan dan membongkar muatan. Pastikan membawa kamera karena pencakar langit kota tampak mengagumkan dari atas air, khususnya saat gedung tersebut bermandikan sinar matahari. 
Perhatikan perbedaan arsitektural yang khas antara kedua sisi teluk. Sisi Bur Dubai adalah bagian kota yang lebih tua dengan arsitektur Timur Tengah tradisional. Deira Dubai lebih modern dan memiliki banyak pencakar langit.
Jelajahi area di sepanjang promenade dengan berjalan kaki. Jembatan jalan berpaving yang cantik ini cukup terang di malam hari sehingga nyaman untuk jalan-jalan. 













Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.



Jelajahi, nikmati belanja, bermain, dan bersantap di salah satu pusat perbelanjaan dan hiburan terbesar di dunia ini.
Dubai Mall adalah pusat perbelanjaan kolosal, dengan lebih dari 1.200 toko, lebih dari 200 restoran dan kafe, dan pasar emas dalam-ruangan terbesar di dunia. Atraksi hiburannya meliputi akuarium, gelanggang seluncur es standar Olimpiade, taman bertema dalam-ruangan, dan bioskop 22 layar. Atraksi ini tersebar pada ruangan seluas 5,9 juta kaki persegi (550.000 meter persegi) di empat lantai.
Temukan perhiasan di The Souk, tempat lebih dari 100 peritel emas dan perhiasan. Ketahui tren dan tampilan karya terbaru desainer di Fashion Avenue. Di sini terdapat lebih dari 70 butik haute couture yang menyajikan label dan merek desainer terbesar dunia. Langkahkan kaki pelan-pelan menembus The Village, koridor jalan dengan jajaran pepohonan, tempat aneka butik, kafe, dan restoran berada. Tempat ini dilengkapi atap yang bisa ditarik sepenuhnya yang terbuka selama bulan-bulan musim dingin. Jika Anda kehilangan arah, temukan satu dari 11 pusat informasi di berbagai titik strategis di dalam mall.
Setelah selesai berbelanja dan menjelajah, kenakan sepatu seluncur es Anda dan meluncurlah mengelilingi gelanggang. Kunjungi akuarium, yang menyajikan lebih dari 30.000 hewan laut, termasuk ikan hiu dan ikan pari. Salah satu unggulannya adalah terowongan transparan sepanjang 157 kaki (48 meter) yang memberikan pemandangan kehidupan laut dari dekat. Akuarium mengenakan ongkos masuk, tetapi banyak pemandangan bawah air dapat disaksikan secara gratis melalui jendela raksasa yang ada di mall. 
Mall ini telah mendapat 5 penghargaan. Proyek ini mendapat 2 penghargaan dari Retail Future Project Awards di MAPIC, Cannes, Perancis, pada tahun 2004, untuk Best Retail Development Scheme (Large)Best Use of Lighting in a Retail Environment. Brosur Dubai Mall memenangkan 3 penghargaan dari Summit Creative Awards 2005 di Portland, Oregon, Amerika Serikat; Penghargaan emas untuk Best Art Direction / Graphic Design, Penghargaan silver untuk Best 4-colour B2B Brochure, dan Judges Special Recognition awars.

Mall ini sedang dibangun oleh Emaar dan diduga selesai pada tahun 2006, mengklaim diri mencakup area seluas 50 "bubungan sepak bola berukuran internasional". Mall ini sekarang diduga selesai pada tahun 2008. Sebenarnya, mall terbesar di dunia dipercayai sebagai South China Mall di Dongguan, Republik Rakyat Tiongkok, mencakup area seluas 9.6 juta ft² .












Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.


Pasar yang terkenal di dunia ini memesona dengan aneka logam berharga dan batu permata yang dipajang di ratusan jendelanya.
Susuri jalan-jalan sempit dan lorong Gold Souk, dengan baris demi baris jendela toko yang dipenuhi emas, platina, dan berlian. Ratusan toko menjual apa saja mulai dari batu mungil berharga dan mutiara, hingga gelang dan kalung emas yang berat. Sebagian besar perhiasan memiliki kadar antara 21 dan 24 karat, dan tidak ada yang kurang dari 18 karat.
Daya tarik utama Gold Souk adalah harga emasnya termasuk yang paling rendah di dunia. Anda juga bisa membeli emas batangan untuk investasi; beberapa toko menerima pertukaran emas lama dengan emas baru. Harga emas harian di pasar ini didasarkan pada harga internasional hari itu dan dipajang di banyak jendela toko.
Sekalipun Anda tidak ingin membeli sesuatu yang baru, berkilau, dan mahal, Gold Souk tetap menarik dikunjungi, sekadar untuk melihat limpahan kemakmuran di satu tempat.
Souk ini terletak di jantung distrik bisnis komersial timur Dubai di Deira. Souk ini terdiri dari 300 toko yang menjual kebanyakan perhiasan. Dubai Gold Souk terletak di wilayah pemukiman Al Dhagaya. Menurut satu perhitungan, sekitar 10 ton emas dipamerkan di souk ini.
Perdagangan di souk emas ini tumbuh selama 1940-an setelah kebijakan perdagangan bebas Dubai yang menarik pengusaha dari India dan Iran untuk mendirikan toko di souk. India adalah pembeli emas terbesar Dubai, sebanyak 23% (2005) dari total perdangangan emas emirat pada tahun 2005. Swiss menjadi penyedia ingot emas, limbah emas dan emas bekas terbesar Dubai. India mencapai persentase 68% dari seluruh perdagangan berlian di Dubai; Belgia dalam perdagangan berlian Dubai mencapai 13% (2005).


Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.





Jantung kota Dubai yang bersejarah ini merupakan rangkaian gang-gang yang dipenuhi dengan townhouse, menara angin tradisional, serta ragam butik dan galeri. 
Kita akan merasa seolah-olah baru saja melangkah ke masa lampau Dubai dengan berjalan mengelilingi gang-gang sempit di salah satu kawasan tertua kota ini. Di balik mal-mal yang penuh gaya dan gedung pencakar langit yang kokoh, di sinilah Kawasan Budaya dan Sejarah Al Fahidi (sebelumnya dikenal dengan nama Bastakiya), sebuah kawasan dagang yang dibentuk pada akhir abad ke-19 oleh para pedagang mutiara kaya dari Iran. Sekarang, rumah-rumah tradisional mereka yang dibangun dari karang, gypsum, dan batu kapur telah direnovasi ulang untuk menjadi museum, galeri, restoran, dan beragam pertokoan.

Di Bastakiya terdiri dari 60 unit rumah dan sebagian besar pedagang Persia kaya. Setelah penemuan minyak, keluarga kaya kemudian pindah ke bagian lain dari Dubai, namun Pada 1970-an setengah dari desa Al Bastakiya hancur untuk membuat jalan bagi pengembangan kompleks kantor baru. Setelah itu rumah-rumah menara angin di daerah yang tersisa sebagian besar digunakan sebagai gudang atau akomodasi untuk buruh datang dari berbagai negara. 

Pada tahun 1989 Dubai Municipality mengeluarkan jadwal untuk menghancurkan sisa bagian Al Bastakiya pada tahun 1989, ada rencana untuk mengkancurkan sisa daerah, namun berkat arsitek asal inggris Rayner Otter, seorang arsitek yang tinggal di bastakiya mulai merenovasi rumahnya, dan saat Rayner mulai kampanye untuk melestarikan daerah dan menulis surat kepada Pangeran Charles yang dijadwalkan untuk mengunjungi Dubai tahun itu. Pada kedatangannya, Pangeran Charles diminta untuk mengunjungi Al Bastakiya dan menjelajahi seluruh daerah dengan Rayner Otter. Selama kunjungannya Pangeran Charles menyarankan bahwa Al Bastakiya harus dijaga dan setelah itu rencana penghancurkan Al Bastakiya dibatalkan.
Permukiman di Bastakiya ini berbentuk kotak-kotak dengan warna khas gurun, yang dibelah gang-gang sempit. Di beberapa sudut tampak barjeel, menara segi empat yang berfungsi sebagai pendingin ruangan buatan kearifan teknologi masa lalu.. Barjell merupakan sebuah fitur arsitektur khas Persia yang sangat berguna sebelum ditemukannya kipas angin atau AC. Menara angin ini berguna untuk menangkap angin sejuk dari segala arah dan menyalurkannya ke dalam bangunan. 


Beberapa tempat yang dikunjungin antara lain adalah dari Sheikh Mohammed Center for Cultural Understanding, terletak di halaman sebuah rumah tradisional. SMCCU dibuka pada 1998 untuk membantu pengunjung memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai adat dan budaya UAE. Badan ini mengundang tamu untuk berpartisipasi dalam jadwal kegiatan mereka, termasuk serangkaian kelas Bahasa Arab, tur warisan budaya, dan kunjungan masjid disertai pemandu.







Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.