Formulir Kontak

 

BAB 4 (GEOPOLITIK)

A.      PENGERTIAN WAWASAN NASIONAL
Suatu bangsa yang telah menegara, dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya.  Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.
Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya.  Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.  Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa) yang artinya melihat atau memandang.

Dalam mewujudkan aspirasi dari perjuangan, satu bangsa perlu mempehatikan tiga faktor utama :
1.       Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup.
2.       Jiwa, tekad dan semnagat menusianya atau kerakyatannya.
3.       Lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional (termasuk lokal dan propinsional), regional serta global.



B.      Paham KEKUASAAN    
Paham Kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu impuls untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yang sejatinya membutuhkan  koreksi di berbagai sisi.
dibawah ini adalah beberapa paham kekuasaan yang kita kenal:
1.       Machiavelli
Paham ini memandang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kedigdayaan suatu negara. ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik yaitu:
·         penghalalan  segala cara untuk mempertahankan dan merebut  kekuasaan.
·         menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera.
·         pertahanan politik dengan adu kekuatan, siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir.
2.       Kaisar Napoleon Bonaparte
Napoleon merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasannya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi sosial budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid.
3.       Jenderal Causewitz
Pandangan ini adalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. paham ini pula yang melegitimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaannya.


C.      Teori Geopolitik
1.       Riederich Ratzel 
There is in this small planet, sufficient space for only one great state. itulah semboyan dari frederich Ratzel yang terkenal. teori menyatakan bahwa :
·         Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
·         Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang)
·         Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
·         Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara (wilayah)sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang.
2.       James Burnham
James Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik antikomunisme sebuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia] Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai dunia.”
3.       Karl Haushofer (1896-1946)
Pendapat ini berkembang di Jerman dinawah kekuasaaan Adolf Hitler, berkembang pula di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang berlandaskan mliterisme dan paham fasisme. pokok teori Haushofer yaitu:  
·         Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, sehingga hal ini menjurus pada ekspansionisme. 
·         Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat menandingi kekuasaan imperium Maritim dalam penguasaan laut. 
·         Beberapa negara besar dunia akan menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur Raya.


D.      Konsep-konsep Geopolitik yang Berkembang di Lingkungan Negara-negara Dunia
1.       Konsep Geopolitik “Daerah Jantung”
Teori daerah jantung ini lazim disebut wawasan geopolitik kontinental/benua, dan secara naluriah atau instinktif akan tetap dianut olah sebagian besar masyarakat negara-negara benua seperti rusia atau CIS (setelah runtuhnya Uni Soviet).Prinsip-prinsip utama geopolitik daerah jantung antara lain :
·         Penguasaan wilayah negara tetangga serta penyiapan buffer zoneatau wilayah penyanggah.
·         Ekspansif. Dalam keadaan dan kondisi yang memungkinkan paham geopolitik ini cenderung ekspansif dengan menyebarkan pengaruh dan kekuatan militer ke negara lain.
·         Penguasaan pelabuhan air panas untuk ofensif dan sebalikya pemanfaatan kondisi land locked sebagai sistem pertahanan terhadap pengaruh luar.
·         Komando Terpusat. Pengendalian kegiatan baik di dalam maupun luar wilayah berlangsung ketat dan otoriter.
Secara khusus dengan runtuhnya negara komunis besar Uni Soviet lalu timbul Persemakmuran Negara-negara Merdeka CIS (The Commonwealth of Independece State) dengan Rusia sebagai kekuatan utamanya, bukan berarti konsep geopolitik daerah jantung ini hilang sama sekali, namun diperkirakan akan tetap dianut oleh sebagain besar masyarakat wilayah CIS.
Melihat perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa mereka dalam mengambil kebijaksanaan politik pemerintahan tetap dilandasi oleh wawasan geopolitik yang sama yaitu berorientasi kepada kebesaran Negara Daerah Jantung.
2.       Paham dan Konsep Geopolitik Rimland
Konsep geopolitik ini diajarkan oleh Nicholas J. Spykman (1893-1943). Inti konsepnya meliputi: “siapa yang menguasai Rimland akan memerintah Eurasia, sekaligus akan menguasai masa depan”. Pada dasarnya teori ini harus didukung oleh adanya penguasaan laut yang dapat menghubungkan dan mendukung kegiatan-kegiatan di daerah Rimland yaitu wilayah yang berada di garis pantai pulau dunia. Pada dasarnya daerah Rimland ini sama dengan daerah bulan sabit dalam (inner crescent) di dalm teori H.J.Mackinder. Penganut paham geopolitik ini terutama Amerika Serikat.
3.       Paham dan Konsep Geopolitik Chanakya India
Konsep atau paham ini berasal dari tradisi ilmu kemiliteran yang diajarkan oleh guru Chanak pada zaman kejayaan Kemaharajaan Ashoka sebelum zaman budha. Konsep ini mengajarkan bahwa untuk memperoleh kebesaran dan kejayaan negara maka perlu dilakukan suatu ekspansi. Prinsip-prinsip utama Geopolitik Chanakya ini antara lain :
·         Ekspansif terutama bila dianggap adanya ancaman terhadap negara atau kehidupan masyarakat
·         Campur tangan terhadap konflik internal negara tetangga
·         Penyiapan daerah penyangga di daerah perbatasan
Di dalam perkembangan kepemerintahan di india, maka konsep geopolitik Chanakya ini diakomodasi dan dikembangkan ke dalam “Doktrin India” yang mengutamakan dasar-dasar matra kesamuderaan (Blue Water Navy), yaitu penyesuaian dengan konsep-konsep geopolitik Sea Power yang dianut secara konsisten oleh inggris.
4.       Paham dan Konsep Geopolitik Hakko Ichiu Jepang
Paham geopolitik yang terpelihara dan menjiwai masyarakat Jepang terdapat pada semangat Hakko Ichiu yaitu kepercayaan atas misi “memimpin” dari Jepang. Jepang juga ikut terlibat dalam pergolakan dan pemberontakan Boxer di Cina tahun 1900 dan pada tahun 1902 Jepang mengadakan aliansi dengan Inggris untuk menandingi Rusia.Prinsip-prinsip utama Geopolitik Hakko Ichiu Jepang ini antara lain :
·         Pemimpin dunia
Di mana secara mendasar adanya kepercayaan bahwa Jepang adalah pemimpin delapan penjuru angin sesuai perintah dan kepercayaan Hakko Ichiu-nya.
·         Militerisme dan Ekspansif
Semangat militeristik dan samurai yang dalam sejarah Jepang pada mulanya di tujukan untuk menandingi barat dalam bidang kemiiteran dan teknologi, saat ini dapat diarahkan untuk penguasaan ekonomi dunia.
·         Persahabatan Semu dan Aneksasi
Merupakan kenyataan kesejarahaan dimana kebiasaan bangsa Jepang untuk mengikat persahabatan dengan Negara tetangga, selanjutnya dikuasasi dan di aneksasi.
5.       Paham dan konsep Geopolitik Cina
Pandangan Geopolitik Cina pada dasarnya dapat di lihat dari dua aliran besar. Pertama aliran Kontinental dan kedua aliran Kelautan atau Maritim. Aliran Kontinental lebih bersifat defensif strategis walaupun dari segi sosial ekonomi tetap memungkinkan adanya emigrasi akibat terjadinya ledakan penduduk. Prinsip-prinsip utama paham Geopolitik Cina dapat disimpulkan sebagai berikut :
·         Ek Pansif
Apabila paham Geopolitik Kelautan maupun Filsafat Komunis berkuasa di Cina.
·         Defensif
Di ikuti kerja sama kebudayaan apabila paham Geopolitik Kontinental maupun aliran kebudayaan asli Cina berkembang dalam pemerintah Cina.
·          Serang-serangan terbatas di perbatasan.
Dari sejarah Cina sering terjadi serang-serangan terbatas dari Cina khususnya dalam rangka pengamanan diri (protection act) di perbatasan Negara.
6.       Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia. 
7.       Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang Negara Indonesia menganut paham Negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah bahwa menurut paham Barat, laut berperan sebagai “pemisah” pulau, sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut Negara Kepulauan.


E.       DAFTAR PUSTAKA
http://ibnuaqil999.blogspot.co.id/2015/04/wawasan-nasional.html
http://cahyorayz.blogspot.co.id/2015/04/wawasan-nasional.html

http://wawansetiadi93.blogspot.co.id/2015/04/bab-i-wawasan-nusantara-1.html

Total comment

Author

Nemara Madhanya Nisaf.

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply